Minggu, 17 April 2016

Kelemahan Menjual Produk via Media Sosial Dibandingkan Toko Online

Semakin berkembangnya dunia teknologi informasi, telah memungkinkan segala aktifitas yang dilakukan lebih cepat, Bentuk kemudahan ini tidak lepas dari prang yang terus berinovasi dibidangnya. Sehingga dampak dapat dirasakan tidak hanya sebagian orang saja, trutama bagi seorang pebisnis..

Saat ini pebisnis memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk bisa memperkenalkan dan menjual barangnya kepada konsumen. ini bertujuan selain mengikuti tren yang telah menjamur untuk menekan biaya promosi yang dikatakan relatif tidak murah, Dengan bgitu pelaku para usaha dapat mengalokasikan bisaya keperluan untuk bersipat mendesak yang mungkin saja kelak akan datang dikemudian hari.

Contohnya saja biaya yang datang diluar prediksi, mau tidak mau pengeluaran tersebut harus dipenuhi supaya pebisnis bisa terus eksis dan berkembang. Aplikasi media sosial yang populer dikalangan pebisnis dan orang biasa iayalah dan bisa digunakan untuk kegiatan mempromosikan barang antara lain Facebook, Twitter dan Instagram.

Tidak sedikit orang yang merasakan bisnis yang ditekuni telah mengalami perkembangan yang sangat pesat karna melakukan dengan cara ini. Tetapi jika memiliki lebih jauh laagi masih terdapat kelemahan yang tidak disadari sebelumnya ketika kita hendak memasarkan produk yang akan kita jual, jika terjadi hal seperti ini apakah strategi menjual produk melalui media sosial itu bisa dibilang masih aktif..

pada kesempatan ini akan dibahas 4 kelemahan yang muncul ketika kita sebagai pelaku usaha menjual produk melalui media sosial, Berikut apa saja kelemahan tesebut..

1. Arus Informasi Media Sosial Yang Terlalu Cepat.

Media sosial merupakan media pemberitahuan pemasaran yang sudah tidak asing dikalakngan masyarakat. Dengan begitu banyak sekali update dan posting yang dilakukan setiap harinya yang bisa mengakibatkan tenggelamnya update dan posting yang dilakukan oleh kita sebelumnya di antara informasi lainya, Bahkan bukan tidak mungkin posting yang dibuat kita dapat tersalip oleh pesaing kita.

Kita bisa saja bersaing dengan informasi yang lain dengan melakukan update setiap saat, tapi apakah kita punya banyak waktu sebanyak itu..? untuk kurun waktu yanglama bisa jadi cara ini tidak akan berjalan lagi jika dilakukan trus menerus atau malah sebaliknya akan berakibat kemunduran bagi perkembangan bisnis kita kedepannya.

2. Kesulitan Meberikan Informasi Kepada Konsumen.

Didalam media sosial banyak sekali dijumpai orang-orang yang memposting produk jualannya, karena selain tempat untuk berkomunikasi media sosial juga memiliki fungsi untuk memperkenalkan dan menjual produk ke masyarakat yang luas. Dengan demikian tidak banyak hala yang bisa kita cantumkan dan sampaikan di sana.  Oleh karena itu mungkin akan mengalami kesulitan untuk memberikan informasi secara detil dari setiap baarang yang dijual atau layan yang ada..

Kita melakukan tanya jawab dimedia sosila untuk menjawab setiap pertanyaan dari pelanggan seputar barang yang dijual, tapi benarkan kita sebagai pelaku bisnis tidak hanya mengurusi waktu banyak untuk melakukan hal seperti itu, Kita berani mengeluarkan biaya lebih untuk membayar pegawai  untuk menanganinya.

Apakan dengan mengambil tidnakan seperti itu akan berakibat buruk nantinya terhadap bisnis kita,dan resiko dari cara seperti itu sudah terpikirkan secara matang, maka sbelumnya kita melakukan tindakan apapun diluar yang telah direncanakan sebainya dianalisa terlebihdahulu sebelum diperaktekan terhadap bisnis kita.

3. Kebingunagan Mencari Bisnis.

Kebanykan Orang Mencari produk atau layanan memalui mesin pencarian Google, karna bisa lebih berhemat waktu dan tenaga dibandingkan jika mencari satu persatu media sosial, pihak pelanggan akan memasukan kata kunci yang berkaitan dengan apa yang meraka cari di google.

Ketika sebuah produk dan jasa yang di cari tersaji dihadapan kita, kebnaykan yang muncul iyalah berupa alamat website, bukan akun media sosial sebuah prusahaan tertentu, yang menawarkan produk layanan terkaitnya.

4. Lunturnya Rasa Kepercayaan Konsumen.

Kepercayan soerang merupakan elemen terpenting yang harus ada antara pihak pelaku bisnis dan konsumen, karen jika rasa percaya itu sudah mulai berkurang dan tidak ada sama sekali maka akan menciptakan hubungan yang tidak harmonis diantara kedua belah pihak tersebut, dan tidak mudah bagi seorang konsumen mempercayai suatu prusahaan yang menyediakan barang dan jasa yang mempromosikan barangnya leawt media sosial.

Untuk menjawab permasalah tersebut, kita sebagai pelaku usaha haarus memikirkan cara yang tepat dan baik untuk mempromosikan produk kita , jika kita memeiliki anggaran biaya yang lebih untuk membuat sebuah usaha yang terintegrasi langsung dengan internet maka sebainya kita bangun sebuah website toko online, sehingga segala informasi tentang pruduk dan penawaran khusus yang diberikan bisa diakses langsung oleh calon pembeli.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar